BandungKlik – Rasanya kurang lengkap jalan-jalan ke Bandung dan pulang tanpa membawa buah tangan atau suvenir. Selain kaya akan varian oleh-oleh makanan, kota ini juga banyak menyajikan cendera mata khas daerah, salah satunya wayang golek Cupumanik.
Sebagai seni dan budaya yang lahir di Jawa Barat, wayang golek memang sudah memasyarakat sejak lama. Berbagai tokoh pewayangan seperti Cepot, Dawala, Semar, Kresna hingga Gareng banyak dikenal khalayak dari wajah dan karakternya. Namun, karakter tokoh tersebut tidak serta-merta tampil bersama dalang. Ada proses panjang di balik badan dan rupanya.
Lalu, di mana boneka kayu itu bisa diperoleh?
Berbicara kerajinan yang ada di Kota Kembang memang tak pernah ada habisnya. Misalnya Wayang Golek Cupumanik yang dibuka tahun 1980 oleh penggagas sekaligus pemilik Herry Hermawan. Selama bertahun-tahun, galeri ini sempat merajai penjualan wayang golek ke berbagai daerah dan mancanegara.
Berkunjung ke galerinya di Jalan Srikusumah 8A Kota Bandung—sebelumnya di bilangan Jalan H Akbar, wayang golek dapat diperoleh dalam bentuk suvenir. Tentu, ada banyak tokoh wayang golek yang dikreasi dan dimodifikasi di sana dalam macam-macam ukuran.
“Wayang golek yang ada di sini umumnya untuk pajangan dan suvenir. Kalau untuk pertunjukan lain lagi,” katanya, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pembuatan wayang golek membutuhkan keahlian khusus, ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Salah satu tahapan yang paling lama dan rumit adalah proses pengukiran. Katanya, saat ini pengukiran wayang golek dilakukan di tempat lain yakni di Purwakarta dan Sumedang. Sedangkan tahapan selanjutnya dilakukan di Cupumanik seperti pengecatan dan pengemasan.
Di Galeri Wayang Golek Cupumanik, pengunjung dapat memilih suvenir untuk penghias rumah atau kantor sesuai kebutuhan dan bujet yang ada. Harganya beragam, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 5 juta untuk tokoh wayang golek ukuran besar. *
Silakan baca:
Unik, Kalung Balung Dari Bandung Dibikin Hanya 20 Menit