BandungKlik – Cianjur tak hanya punya potensi alam yang melimpah. Rupanya, kabupaten yang sebagian besar wilayahnya pegunungan ini menyimpan kebudayaan masa lampau.
Apalagi kalau bukan Gunung Padang—situs prasejarah peninggalan kebudayaan yang berkembang pada zaman megalitikum. Situs ini terhampar di Kecamatan Campaka dengan total area mencapai 3 hektare dan kompleks utamanya sekira 900 meter persegi. Kompleks situs seluas itu menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 kecamatan. Luas wilayahnya mencapai 3.840,16 kilometer persegi sekaligus menjadi kabupaten terluas kedua di Jawa Barat setelah Kabupaten Sukabumi.
Dari total luas tersebut, 19,4 persennya merupakan lahan perkebunan yang mencakup bagian utara, tengah dan selatan.
Bagian selatan Cianjur berupa dataran rendah dan punya garis pantai yang cukup panjang. Ada beberapa pantai menawan di kabupaten dengan jumlah penduduk 2.263.072 jiwa pada tahun 2019. Misalnya, Pantai Jayanti yang terhampar di Samudera Hindia.
Selain potensi wisata laut, Cianjur punya banyak objek wisata air terjun atau curug yang tersebar di sejumlah kecamatan. Salah satunya Curug Citambur di Kecamatan Pasirkuda.
Tak hanya itu, Cianjur juga punya kawasan Cipanas – Puncak sebagai daerah wisata dan agrobisnis yang ramai. Terlebih, destinasi pariwisata tersebut dilintasi jalan nasional yang menghubungkan Jakarta – Bandung. Di kawasan kaki Gunung Gede ini, Cianjur semakin mantap karena berdiri salah satu istana kepresidenan yaitu Istana Cipanas.
Berada di antara ibu kota negara dan ibu kota provinsi, Cianjur selalu disinggahi pendatang dan dikunjungi wisatawan.
Secara geografis, Cianjur dianugerahi tanah yang subur khususnya untuk pertanian. Bahkan, kabupaten ini terkenal akan berasnya yang berkualitas dan beraroma wangi. Sebagai daerah agraris yang pembangunannya bertumpu pada sektor pertanian, Cianjur tercatat sebagai daerah swasembada padi. *
Website Pemerintah Kabupaten Cianjur: cianjurkab.go.id