Setelah berbulan-bulan berlayar di laut selatan, Abel Tasman beserta awak kapal akhirnya melihat pulau untuk pertama kali. Tepatnya hari ini, 379 tahun yang lalu, 24 November 1642.

 

BandungKlik – Dalam buku harian perjalanannya, Abel menulis bahwa pulau itu belum dikenal oleh orang-orang Eropa alias Benua Biru termasuk Belanda. Pulau yang kelak dikenal dengan nama Tasmania itu berada di negara bagian Australia.

Lalu, siapa Abel Tasman?

Dunia mengenalnya sebagai penjelajah sekaligus pedagang asal Negeri Kincir Angin. Ia lahir di Lutjegast, Groningen, Belanda tahun 1603. Pria ini semakin masyhur setelah memimpin pelayaran dan ekspedisi pada 1642 dan 1644 untuk Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Abel Tasman juga sohor sebagai orang Eropa pertama yang tercatat dan diketahui mencapai Kepulauan Van Diemen, kini Tasmania. Dalam pelayarannya itu, ia pun mencapai Selandia Baru dan melihat Kepulauan Fiji pada 1643.

Tak heran, ia dan awak kapalnya cukup banyak memetakan bagian Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik yang mereka jumpai.

Van Diemen dan Tasmania

Pada 1636 – 1645, negeri jajahan Hindia Timur diperintah dan dipimpin Antonio van Diemen di Batavia. Selain punya keinginan besar mempercantik negeri jajahannya, ia pun ingin mengetahui daratan-daratan yang belum terpetakan waktu itu.

Keinginan tersebut disokong VOC sehingga harapan tercapainya sangat besar. Mengingat, VOC  sebagai perusahaan dagang swasta Belanda tentu ingin mengetahui peta perdagangan dunia demi meraih keuntungan sebanyak-banyaknya.

Guna mencapai ambisinya itu, diutus seorang penjelajah yang berpengalaman, yaitu Abel Tasman untuk menemukan Terra Australia. Sebelumnya, ia berhasil melakukan penjelajahan di Pulau Seram, Jepang, Formosa (Taiwan), Kamboja, dan Sumatera.

Dengan kapal Heemskerck dan Zeehan, Abel memimpin ekspedisi VOC ini. Mereka memulai pelayaran pada 14 Agustus 1642 dari Batavia menuju selatan yang belum terpetakan. Tasman dan awak kapal melihat daratan tak jauh dari Australia.

Pulau dengan luas wilayah sekira 22.357 kilometer persegi tersebut dinamai Van Diemen’s Land, diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-9, Antonio van Diemen.

Akan tetapi, pulau itu kemudian berganti nama menjadi Tasmania untuk menghormati sang penjelajah.

Klik halaman berikutnya >> Pelayaran kedua