Desa Wisata Alamendah di Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, menawarkan beragam pesona desa yang memanjakan mata dan raga.

 

BandungKlik – Mulai dari air terjun, perbukitan hijau hingga hamparan kebun stroberi bakal menjadi destinasi wisata yang sempurna bagi wisatawan terutama keluarga. Tak mengherankan, kalau desa yang asri ini berhasil masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Sedikitnya ada empat fakta menarik desa wisata di kawasan Bandung selatan tersebut. Apa saja?

Panorama yang ditawarkan beragam

Tak hanya air terjun, yaitu Curug Awi Langit yang memesona dan menjadi destinasi alam yang banyak dikunjungi wisatawan. Di kawasan Desa Wisata Alamendah terdapat destinasi unggulan lainnya yang sohor hingga ke mancanegara seperti Kawah Putih. Arboretum Park Alamendah dan Ranca Upas juga bisa menjadi opsi tamasya untuk sekadar melepas penat dan rileks.

Bertani jadi paket wisata

Mayoritas penduduk di sekitar Desa Wisata Alamendah adalah petani dan pedagang. Penduduk setempat, terutama petani, menyulap aktivitas sehari-hari mereka menjadi paket wisata yang unik sekaligus menyenangkan. Mereka mengajak wisatawan untuk turut dalam beragam aktivitas, seperti menanam buah dan sayur, kopi serta mengurus ternak.

Silakan baca: Pesona Cinta Legenda di Situ Patengan

Menanam stroberi sendiri

Desa Wisata Alamendah dikenal juga karena agrowisatanya yang khas, yaitu petik stroberi. Pengelola menawarkan pilihan paket menanam stoberi sendiri hingga memetik buahnya sepuasnya jika wisatawan berencana membelinya.

Di desa tersebut ada lima jenis stroberi yang dibudidayakan, yaitu kp belut, enia, manora, mencir, dan earlibret. Mencir adalah jenis yang paling populer di kalangan wisatawan karena berukuran besar dan rasanya manis.

Mengamati burung (bird watching)

Bird watching atau mengamati burung adalah salah satu atraksi andalan di Desa Wisata Alamendah. Ada sekira 124 jenis burung yang terbang bebas di sana, seperti elang Jawa yang langka. Wisatawan bisa mengamati burung-burung di alam bebas, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teropong. Satu hal yang unik, jika wisatawan mengikuti kegiatan ini akan dikenakan sejumlah biaya. Pembayarannya bukan dengan rupiah, melainkan dalam mata uang dolar Amerika Serikat. *

Silakan baca:

Kalua, Manisan Kulit Jeruk dari Pasir Jambu

Bandrek, Minuman Bercita Rasa Penuh Kehangatan