Taman Balai Kota Bandung dirancang pada masa Pemerintah Hindia Belanda pada akhir abad ke-19.

 

BandungKlik – Meski berada di dalam lingkungan kantor pusat Pemerintahan Kota Bandung, Taman Balai Kota Bandung  dapat dikunjungi dan dinikmati oleh masyarakat. Taman seluas 13.800 meter persegi ini terus direvitalisasi dengan sejumlah dekorasi taman. Aneka tanaman, bebungaan hingga kolam air mancur menambah cantik taman ini sehingga tampak seperti sekarang.

Kenyataannya, Taman Balai Kota adalah taman tertua di Kota Bandung. Dulu namanya Pieterspark atau Pieter Sijthoffpark saat pertama kali dirancang botanikus R Teuscher dan dibangun tahun 1885. Nama taman diambil dari nama Asisten Residen Priangan Pieter Sijthoff, untuk mengenang jasanya dalam perkembangan Kota Bandung.

Pieterspark populer juga dengan sebutan Kebon Radja. Mengapa? Di sebelah timur taman terdapat Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzern yang kerap disebut Sakola Radja oleh masyarakat Bandung tempo dulu. Pada tahun 1950-an, taman ini berganti nama menjadi Taman Merdeka.

Silakan baca: 

Balai Kota Bandung, Mulanya Gudang Kopi

Upaya melestarikan dan mempercantik taman di bilangan Jalan Merdeka dan Jalan Wastukancana ini terus dilakukan. Tahun 1981 dibuat patung Badak Putih dan ditempatkan di tengah taman. Taman Merdeka kemudian berganti nama kembali menjadi Taman Dewi Sartika seiring penempatan patung dada Dewi Sartika di taman itu pada 4 Desember 1996. Menyusul patung ikan dan merpati putih.

Saat ini, Taman Dewi Sartika adalah bagian dari Taman Balai Kota Bandung. Sebagai lahan hijau dan asri, keberadaan taman tersebut di jantung kota kembang sangat penting.

Selain ruang beraktivitas dan tempat bersosialisasi bagi warga kota, juga merupakan habitat bagi vegetasi dan fauna di sekitarnya seperti burung. Dengan begitu, taman punya peran dan kontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan perkotaan melalui fungsi-fungsi ekologisnya. *

Silakan baca:

 Taman Sejarah Kota Bandung, Tak Hanya Cerita Masa Lalu