BandungKlik – Lagu Nasional “Halo, Halo Bandung” tentu sudah tak asing lagi di telinga kita, bukan? Ya, lagu bertempo cepat bertema kenangan sekaligus perjuangan itu adalah karya komponis besar dan kenamaan Indonesia, Ismail Marzuki.

Namun, tahukah Anda bagaimana mula lagu ini digubah?

Sebermula, lirik lagu “Halo, Halo Bandung” hadir berbahasa Sunda. Tak lama berselang, lirik diubah menjadi bahasa Indonesia.

Lagu ini memiliki tiga versi. Versi pertama digubah sebelum Perang Dunia II dan ditulis dalam bahasa Sunda. Kedua, versi saat pendudukan Jepang di Indonesia. Ketiga, versi Bandung Lautan Api yang dikenal masyarakat  hingga saat ini.

Dikisahkan, Ismail Marzuki yang asli Betawi (Jakarta) memiliki kedekatan emosional dengan kekasihnya yang berasal dari Bandung. Namanya, Eulis Zuraidah, rekan grup musiknya ketika tinggal di Bandung. Selain bersama sang kekasih yang kemudian menjadi istrinya, Ismail Marzuki juga punya kenangan indah dengan Bandung.

Saat pendudukan Jepang, lirik “Halo, Halo Bandung” yang berbahasa Sunda diubah menjadi lirik berbahasa Indonesia. Salah satu maksudnya adalah untuk mengobarkan semangat nasionalisme.

Pasca-Bandung Lautan Api

Setelah perubahan lirik, Ismail Marzuki kembali menggubah lirik lagu “Halo, Halo Bandung”. Ia menggubahnya tepat saat harus mengungsi keluar Kota Bandung.

Sekitar akhir tahun 1945, Ismail Marzuki dan Eulis Zuraidah mengungsi dari Jakarta ke Bandung lantaran pasukan Inggris menguasai Jakarta. Akan tetapi, ketika berada di Bandung, pasukan Inggris (Sekutu) justru memerintahkan agar seluruh penduduk Bandung meninggalkan kotanya, termasuk Ismail Marzuki dan istrinya.

Kelak, peristiwa yang terjadi pada 24 Maret 1946 tersebut dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Ismail Marzuki merasakan dan menyaksikan perjuangan para tentara, pejuang, dan rakyat Bandung mengungsi dan meninggalkan kotanya yang telah dibumihanguskan.

Sembari berjalan, Ismail menyanyikan lagu tersebut untuk Kota Bandung yang penuh kenangan. Ia pun mengubah lirik pada bagian akhir lagu ciptaannya menjadi, “Sekarang telah menjadi lautan api. Mari Bung rebut kembali!” Lagu “Halo, Halo Bandung” dengan lirik ini dikenal publik hingga saat ini.*

Silakan baca:

Bandung Lautan Api 1946, Ini Penyebabnya!