BandungKlik – Jika kita bertandang ke Stasiun Bandung, Kota Bandung, tepatnya di sekitar pintu selatan, akan menjumpai sebuah monumen yang dikenal sebagai Monumen Kuda Kuno. Namun, tunggu dulu, bukankah itu lokomotif?
Betul dan ternyata ada sejarahnya. Nama sebenarnya Monumen Purwa Aswa Purba. Jika diartikan adalah Awal Kuda Kuno. Istilah nama ini diambil dari sosok kuda besi hitam alias lokomotif yang menjadi andalan masyarakat Jawa Barat tempo dulu untuk menunjang mobilitas. Tepatnya, di lintas Rengasdengklok – Karawang – Wadas – Cikampek, baik untuk mengangkut penumpang maupun barang.
TC.10
Dikutip dari akun resmi @kai121_, lokomotif yang dijadikan monumen tersebut adalah jenis TC.10. Kuda besi hitam buatan Jerman bernomor pabrik 4417 ini diproduksi oleh Hartmann Chemnitz pada 1920. Dulu, ketika dioperasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda, perusahaan pemerintah Staatsspoorwegen (SS) menomorinya 508T. Di era Djawatan Kereta Api, nomor diubah menjadi TC.10.08.
SS mendatangkan lokomotif uap jenis ini untuk melayani rel dengan ukuran (gauge) 600 mm. Saat itu, si kuda besi hitam ini datang secara bertahap. Total 15 unit yang didatangkan, yaitu 6 unit pada 1915, 4 unit pada 1920, dan 5 unit tahun 1922.
Dalam pengoperasiannya, 3 unit TC.10 dialokasikan di rel 600 mm di Jawa Timur dan sisanya di rel 600 mm di Jawa Barat.
Secara detail, TC.10 memiliki susunan roda 0-6-0T dan dua silinder berdimensi 240 mm x 340 mm dengan roda berdiameter 675 mm. Dengan total berat 12,7 ton, lokomotif berbahan bakar kayu jati ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 25 km/jam.
Selain itu, TC.10 juga dilengkapi kotak pasir (sand box), yaitu kotak yang diisi dengan pasir untuk menyemprotkan pasir ke rel. Tujuannya adalah agar pemukaan jalan rel menjadi kering sehingga roda tidak selip.
Purnatugas
Setelah jalur kereta Rengasdengklok – Karawang – Wadas – Cikampek dinon-aktifkan pada 1970-an, TC.10.08 purnatugas dan disimpan di Dipo Karawang cukup lama. Akhirnya, TC.10.08 dibawa ke Bandung untuk dijadikan monumen.
Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-47 Perumka (nama KAI saat itu), monumen tersebut diresmikan pada 28 September 1992. TC.10.08 diletakkan di atas sebuah turn table.
Sebetulnya monumen kuda kuno ini tak hanya di Stasiun Bandung. Lokomotif TC.10 juga dapat dijumpai sebagai monumen antara lain di Taman Mini Indonesia Indah (TC.10.11) dan Balai Yasa Manggarai (TC.10.11), Jakarta. *
Silakan baca:
Bangunan Stasiun Bandung, Kembarannya Ada di Belanda
Daftar Stasiun Kereta Api di Bandung Raya