BandungKlik – Gerakan Hejo menjalin kerja sama dengan Minaqu Home Nature Bogor untuk memenuhi ekspor tanaman hias. Kerja sama tersebut ditandai dengan pertemuan antara kedua pihak di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, Sabtu, (25/9/21).

Kehadiran CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata disertai rekannya Kang Henda, dan Kang Budi Rajab pun disambut Ketua Umum DPP Gerakan Hejo (GH) Eka Santosa, didampingi para pengurus GH, di antararanya Boy Hidayat, Edi Subagja, dan Dadan Supardan selaku Ketua Yayasan Alam Santosa Raya.

“Sebuah kehormatan, hari ini kami menerima kehadiran Kang Ade Wardhana dan rekan. Cukup lama kita nantikan kehadirannya. Kiprah Minaqu Home Nature dalam hal pemberdayaan petani tanaman hias ke benua Eropa dan Amerika, sudah menjadi catatan Gerakan Hejo,” ujar Eka Santosa.

Eka menambahkan, hal yang terpenting hari ini adanya penggarapan serius tentang rintisan MoU kerja sama GH dengan Minaqu Home. Kemudian di hutan buatan Alam Santosa dibuat sentra tanaman hias eksotis jenis hoya Carnosa (famili Apocynaceae –red).

Potensi Alam Santosa

Di mata Ade Wardana dan rekannya yang sempat berkeliling ke berbagai sudut Kawasan Alam Santosa yang luasnya sekitar 6 ha, menyatakan tahap pertama di Alam Santosa ini bisa dijadikan sentra tanaman hias eksotis hoya.

“Alasannya, karena di sini banyak tegakan (pohon keras), ini ideal luas dan jumlahnya. Plus kerimbunannya buat tanaman hoya itu. Lagi pula SDM sudah ada di Gerakan Hejo. Beberapa tanaman hoya malah sudah ada di hutan Alam Santosa, ini modal kuat,” tutur Ade.

Lebih jauh Ade menuturkan, Kawasan Alam Santosa juga ke depannya bisa dijadikan area pameran tanaman hias kelas internasional.

Silakan baca: Gerakan Hejo Siap Lahirkan Solusi Permasalahan di Batukaras

Dalam catatan redaksi, potensi nilai ekspor tanaman hias memiliki nilai US$ 7,8 juta di dunia atau setara Rp 113 triliun. Sayangnya, Indonesia hanya kebagian market share sekitar 0,08%.

Ironisnya, Indonesia itu bukankah beken sebagai negara agraris? Lalu, peringkatnya pun cukup buncit alias ke-51 di dunia, malah relatif di bawah Thailand, Singapura, atau Taiwan sekali pun.

Kini, Minaqu Home Nature telah mampu menjadi salah satu eksportir florikultura kelas dunia. Minaqu yang didirikan pada 10 November 2019 ini, telah mengirimkan atau ekspor tanaman hias ke lebih dari 17 negara di dunia.

Kembali ke Eka Santosa, menurutnya dalam waktu dekat yakni pada 28 Oktober 2021 di Bogor akan ditandatangani MoU dengan DPP Gerakan Hejo. Dalam hal ini diwakili oleh Yayasan Alam Santosa Raya.

“Tujuannya, ini untuk memberdayakan petani tanaman hias di Priangan Timur, khususnya untuk tujuan ekspor,” kata Eka.

Persiapan Gerakan Hejo

Beberapa saat setelah rombongan  Minaqu Home Nature meninggalkan Kawasan Alam Santosa, Boy Hidayat yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas Sentra Tanaman Hias di Alam Santosa, menunjukkan rencana pembuatan green house dan sudut-sudut penempatan budidaya tanaman hias hoya Carnosa di Alam Santosa.

“Segera pendirian green house, dari bambu yang ramah lingkungan itu, akan dibangun dekat dengan area Bale Kambang. Lalu, di hutan di atasnya dibuat semacam petak atau lorong tanaman hoya dari koleksi yang ada di Indonesia. Berlanjut nanti ke koleksi hoya dari mancanegara terutama dari Amerika Latin dan sebagainya,” ujar Boy.

Silakan baca: Tanaman Hias Keladi Naik Daun, Berapa Harganya?

Sementara itu, Edi Subagja yang sudah 2 bulan lalu hadir menemui Ade Wardhana di Bogor terkait rencana pengiriman tanaman hias milik kelompok petani yang ada di Sumedang, Cianjur, dan Bandung Raya. Pada hari ini telah membicarakan teknis pengiriman ratusan barangnya ke Bogor.

“Tadi Kang Ade Wardhana, mengatakan silakan kirim barang saya ke Bogor. Untuk selanjutnya, nanti cukup semua tanaman hias yang akan disekpor itu dari Bandung Raya, Priangan Timur, serta sekitarnya dikumpulkan saja di Alam Santosa, lalu dari Bogor akan ada kendaraan penjemput,” tutupnya.* (HS)