BandungKlik – Bali, selain dianugerahi potensi alam, terutama deretan pantainya yang indah, juga dianugerahi warisan budaya yang kaya. Salah satunya dalam bentuk kain-kain tradisional khas Bali.
Pesona keindahan ragam jenis kain tradisional khas Bali ini pun sudah terkenal hingga mancanegara. Bahkan, beberapa sudah pernah tampil di panggung peragaan busana desainer internasional.
Nah, berikut ini ada 5 jenis kain tradisional khas Bali yang mempunyai keunikan dan daya tariknya masing-masing.
Endek
Kain endek khas Bali ini semakain tenar setelah masuk sebagai koleksi “Spring/Summer 2021” dari rumah mode Christian Dior dalam perhelatan “Paris Fashion Week” yang digelar pada Desember 2020 lalu. Dari 86 desain koleksi Christian Dior, terdapat 9 desain yang menggunakan motif kain endek.
Kain ini merupakan salah satu kain tenun ikat khas Bali yang sudah berkembang sejak tahun 1985. Umumnya dipakai untuk upacara keagamaan. Namun beberapa motif kain endek berkembang menjadi kebutuhan fesyen.
Silakan baca: Mengenal 5 Kain Tradisional Indonesia dengan Filosofinya
Saat berkunjung ke Bali dan menginginkan kain endek sebagai cendera mata, wisatawan bisa mengunjungi Desa Sidemen di Karangasem yang merupakan desa penghasil tenun endek atau bisa didapatkan di spot oleh-oleh di Kabupaten Klungkung.
Gringsing

Gringsing merupakan salah satu kain khas Bali yang terkenal karena keunikannya. Uniknya, kain gringsing dibuat dengan teknik ikat ganda yang hanya ada satu di Indonesia. Kain ini diproduksi masyarakat Desa Tenganan. Untuk menyelesaikannya pun, bisa memakan waktu sampai setahun.
Bagi wisatawan yang tertarik memiliki kain tersebut, tinggal datang saja ke Desa Tenganan. Di sana kini banyak pengrajin yang menjual kain gringsing dan membolehkan pengunjung melihat proses pembuatannya langsung.
Rangrang

Rangrang menjadi kain khas Bali yang banyak diproduksi di wilayah Nusa Penida yang memiliki ciri khusus, yaitu motif simetris dan warna cerah. Motif kain tersebut terinspirasi dari daerah pegunungan dan perbukitan di wilayah Bali.
Sementara untuk warna kain rangrang, masyarakat setempat menggunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti kulit mangga, daun indigo, serta serat kayu.
Poleng

Masyarakat umum pasti sudah sering melihat jenis kain yang satu ini. Ya, kain poleng biasa dikenakan para penari Kecak sebagai kostum. Ciri khasnya berupa desain kotak-kotak hitam dan putih yang mewakili dua karakteristik kontradiktif Rwa dan Bhineda.
Selain dikenakan dalam acara seni dan upacara adat, kain poleng pun sering dililitkan pada benda-benda tertentu seperti pohon-pohon besar dan patung. Konon hal tersebut menjadi penanda bahwa ada roh para butha atau penunggu pada area atau objek tersebut.
Prada

Kain khas Bali yang terakhir ini memiliki motif dan tampilan yang cukup mewah di antara jenis kain lainnya. Alasannya, pada kain prada terdapat lapisan warna keemasan pada seluruh bagian kain. Bahkan dulunya, lapisan keemasan kain prada dibuat dengan emas asli.
Silakan baca: Bali, Surga Lokasi Penyelenggaraan MICE di Indonesia
Namun kini banyak perajin yang menggunakan benang atau foil berwarna emas. Umumnya, corak atau lapisan emas tersebut didesain dalam bentuk hewan atau bunga. Proses pembuatan kain prada, membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi karena detail motifnya yang rumit.*