BandungKlik – Keris merupakan salah satu pusaka Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO pada tahun 2008. Senjata tradisional asli Nusantara ini diakui dunia karena memiliki filosofi yang luar biasa.

Eksistensi pusaka yang sarat makna ini, banyak dipertahankan dan dilestarikan para kolektor dan pegiat keris. Diantaranya koleksi yang dipamerkan di Poenokawan Cafe Resto & Gallery, Yogyakarta.

Berlokasi di gedung eks Kantor Walikota Yogyakarta dari awal kemerdekaan hingga akhir tahun 1970-an dan merupakan gedung cagar budaya. Alamatnya di Jl. KH. Ahmad Dahlan No.73, Notoprajan, Yogyakarta.

Sebelum digunakan sebagai restoran dan galeri, gedung ini memiliki nama “Ragam Kriya”. Sebagai sentra penjualan batik dari hasil karya pengrajin lokal namun ditutup pada 2017. Baru pada akhir 2019, mulai digunakan kembali memakai nama yang sama ketika digunakan sebagai Kantor Walikota dahulu, yaitu “Poenokawan”.

Poenokawan Cafe Resto & Gallery sendiri mengusung konsep galeri keris dan lukisan yang dipadukan dengan restoran. Semua koleksi di sana milik Irsyad, salah satu komisaris yang juga merupakan kolektor keris.

Koleksi

Koleksi keris tertua yang ada di galeri ini dibuat sekitar abad ke-5 M pada era Kabudhan di zaman Kadiri setelah Kahuripan. Selain itu, terdapat pula keris yang dibuat pada zaman Sultan HB V yang sarat akan ajaran Islam.

Silakan baca: Kujang, dari Perkakas Jadi Identitas

Para pengunjung bisa menikmai semua koleksi yang terdapat di gedung milik Kraton Yogyakarta ini, sembari menikmati menu kuliner yang dijajakan.

“Tujuan dari adanya galeri ini adalah untuk mengedukasi masyarakat dan pengunjung mengenai pusaka asli Indonesia, khususnya Yogyakarta,” papar Didik, salah satu staf pengelola café tersebut.

Di samping itu, menurut Didik, tujuan lainnya supaya pengunjung yang hendak makan di restoran juga mendapat edukasi melalui koleksi yang dipamerkan.

Sementara itu, Joni, pegiat dan kolektor keris yang juga menjadi bagian dari Poenokawan Cafe Resto & Gallery berharap ke depannya agar keris makin dikenal.

“Serta kembali menjadi kebanggaan masyarakat, dan acara-acara menyangkut kebudayaan bisa diselenggarakan di sini,” tambahnya.

Silakan baca: BMC Melegenda di Kota Bandung Sejak 1928

Café ini buka setiap hari, termasuk hari libur, mulai dari pukul 08.00-21.00 WIB. Selain keris, terdapat pula lukisan dan batik tulis yang bisa dibeli sebagai kenang-kenangan saat berkunjung ke tempat tersebut.*

 

 

Sumber & Foto: Dispar Kota Yogyakarta