BandungKlik – Lokapala: Saga of The Six Realms merupakan game lokal yang kental dengan budaya dan sejarah Indonesia. Game Lokapala pun sukses memeriahkan eksibisi esport di PON XX Papua 2021, sebagai pertandingan persahabatan.
Game yang dikembangkan oleh Anantarupa Studios dan PT Melon Indonesia sebagai publisher ini, menjadi satu-satunya game lokal yang berhasil lolos dan dipertandingkan di PON XX Papua. Di antara empat game luar negeri, yaitu Free Fire, Mobile Legends, eFootball PES 2021, dan PUBG Mobile.
Nama “Lokapala” berasal dari bahasa Sanskerta, yakni “Loka” yang berarti dunia, dan “Pala” yang artinya penjaga. Game esport pertama Indonesia ini bergenre “Multiplayer Online Battle Arena”, atau sering dikenal dengan MOBA, yang baru dirilis pada 2020 lalu.
Keunikan Lokapala tak hanya dari namanya, namun juga tampilannya. Pasalnya, game tersebut dilengkapi dengan berbagai unsur kebudayaan khas Indonesiab. Baik dari item, nama tempat, hingga para “Ksatriya” asli Indonesia.
Beberapa Ksatriya atau hero di game “Lokapala: Saga of The Six Realms” terinspirasi dari Gatot Kaca, Gajahmada, dan Raden Wijaya. Bahkan juga menghadirkan beberapa makhluk mitologi lainnya, seperti Garuda hingga Barong.
Silakan baca: 10 Game Lokal Indonesia yang Tak Kalah Seru
Lebih menarik lagi, Lokapala pun menjadi satu-satunya game esport yang mengenalkan kembali budaya dan sejarah Indonesia, yang mungkin sudah dilupakan generasi milenial. Sehingga, diharapkan permainan game lokal buatan Indonesia ini dapat membentuk karakter anak bangsa.
Gameplay Lokapala
Di samping tampilan dan karakter tokoh di dalamnya, alur permainan Lokapala: Saga of The Six Realms juga sangat menarik. Sebelum bermain, kita akan disambut dengan narasi pengantar permainannya.
Bahkan, sejak permainan dimulai, kita akan dikenalkan lebih jauh tentang kisah di balik para Ksatriya di Lokapala. Berdasarkan pada kisah mitologi, sejarah, hingga budaya yang berkembang di Indonesia.
Menurut CEO Anantarupa, Ivan Chen, Lokapala mengambil nilai universal yang terdapat pada Candi Borobudur hingga pada masa Kerajaan Majapahit. Pada fitur ‘Pusataka’ dimasukkan informasi mengenai latar belakang Lokapala agar para pemain tahu.
“Misalnya dari prasasti mana karakter ini diambil dan sebagainya. Ini termasuk cara kami memperkenalkan kembali budaya Nusantara kepada generasi muda. Sebab, menurut saya, game sekarang bukan hanya sebuah produk, tapi juga sebagai medium yang tepat untuk menyentuh generasi milenial,” paparnya.
Secara spesifik terdapat tiga mode permainan yang bisa dipilih, yaitu classic battle, ranked mode, dan custom. Jika memilih ranked mode, nantinya setiap pemain harus menyelesaikan serangkaian roadmap esport yang akan menjadi tempat untuk berkompetisi dan mengejar peringkat.
Silakan baca: Olah Sampah Kertas Menjadi Produk Berkelas
Seperti game MOBA pada umumnya, dalam permainan Lokapala: Saga of The Six Realms harus menghancurkan tower milik lawan untuk mendapatkan kemenangan. Tersedia pula berbagai item menarik yang bisa digunakan agar menambah seru permainan.*
Sumber: Kemenparekraf