BandungKlik – Umumnya panganan lemang dibuat dengan dikukus memakai batang bambu, namun berbeda di wilayah Kerinci, Jambi tersohor lemang kantong semar yang dibuat menggunakan tanaman kantong semar. Kuliner tradisional ini dalam bahasa setempat disebut Kancung Beruk Lemang.
Bahan dasar pada kuliner tradisional Jambi ini tak ada yang istimewa, sama seperti jenis lemang lainnya. Memakai bahan dasar beras ketan, santan, dan garam.
Hal yang membuat unik, yaitu ketiga bahan dasar itu dibungkus tanaman kantong semar. Tanaman yang dikenal sebagai pemakan serangga ini, banyak ditemukan di sekitar Gunung Kerinci.
Warga setempat menyajikannya sebagai pengganti nasi. Disantap bersama lauk pauk, seperti gulai atau kuah kacang. Jika ingin dijadikan makanan penutup, dapat dinikmati bersama kuah srikaya. Cita rasanya gurih, manis, dan tentu lezat.
Proses pembuatan kancung beruk lemang cukup mudah dan sederhana. Kantong semar yang sudah dipetik dibersihkan terlebih dahulu, batangnya dibiarkan agar tidak bocor saat diisi campuran beras ketan, santan, dan garam. Selanjutnya tinggal dikukus hingga matang.
Sebelumnya, untuk menikmati panganan khas Kerinci tersebut agak sulit dan terbilang langka. Saking langkanya, warga asli Kerinci pun belum tentu dapat menyantapnya setiap hari. Hanya bisa dijumpai saat acara Kenduri Suko atau Kenduri Adat yang digelar setiap Agustus dan September.
Silakan baca: 5 Mie Tradisional Indonesia, Nikmat dan Melegenda
Namun kini, wisatawan yang ingin mencicipi kelezatan lemang kantong semar tak perlu lagi menunggu momen adat Kenduri Suko. Karena setelah terpilih sebagai makanan tradisional terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) II 2017, kuliner ini terus diperkenalkan kepada setiap wisatawan yang berkunjung ke Kerinci.
Seperti yang sudah dilakukan di desa wisata, Desa Lempur. Di sana, para wisatawan akan disediakan kuliner lemang kantong semar.*