BandungKlik – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali meresmikan ruang publik baru. Sebagai sarana curhat dan ruang terbuka bagi masyarakat Kota Bandung. Namanya Ruang Curhat Curug Tilu.
Lokasi destinasi baru di Bandung ini, terletak di Jalan Sukamulya, Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Bandung. Berada bersebelahan dengan Hotel Aston Pasteur.
Ruang Curhat Curug Tilu merupakan area sungai yang membentang. Kemudian ditata menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk berkumpul dan mencurahkan isi hatinya.
Kehadiran ruang curhat Bandung ini, diresmikan langsung Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, pada Jumat 1 April 2022. Yana menyambut positif hadirnya ruang-ruang terbuka di Kota Bandung.
“Ruang Curhat Curug Tilu saya nyatakan dibuka dan bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya oleh masyarakat Kota Bandung,” tutur Yana, dikutip dari laman bandung.go.id.
Yana juga berharap, tempat ini nantinya bisa memberi dampak sosial ekonomi. Khususnya bagi masyarakat Kota Bandung pasca pandemi Covid-19.
Silakan baca: Kampung Wisata Kreatif Cigadung, Destinasi Wisata Lengkap di Bandung
Dalam situasi pandemi Covid-19 di Kota Bandung yang semakin melandai, Yana optimis hadirnya ruang publik bisa menjadi obat. Terutama bagi masyarakat Kota Bandung untuk sama-sama bangkit, berkumpul, dan membangun lagi Kota Bandung menjadi semakin baik.
“Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat. Saya melihat hadirnya ruang publik ini berdampak baik bagi masyarakat Kota Bandung,” ujarnya.
Ruang Publik & Penertiban Sungai
Selanjutnya, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DBSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyampaikan, hadirnya ruang publik ini merupakan tindak lanjut dari penertiban sungai oleh Dansektor 022 Citarum.
Menurutnya, ruang publik ini terinspirasi dari Teori Jendela Rusak (Broken Window Theory). Yang dipopulerkan oleh James Q Wilson dan George Keilling.
“Kalau ada ketidakberaturan yang kecil saja, ini bisa membesar kalau dibiarkan. Bukan hanya membesar, tapi mengundang kejahatan. Maka dari itu, setelah (area ini) ditertibkan, lalu kami tata,” terang Didi.
Didi pun berharap, Ruang Curhat Curug Tilu bisa meningkatkan solidaritas masyarakat. Di samping menyelesaikan permasalahan sungai.
Selain itu, ruang publik ini menjadi aset Kota Bandung yang memberi nilai tambah. Serta memotivasi masyarakat dan Pemerintah Kota Bandung untuk melakukan hal-hal baik. “Mari kita sama-sama jaga ruang publik ini,” pesannya.
Silakan baca: Teras Cikapundung, Wisata Edukasi di Bandung
Tak hanya area sungai yang ditata menjadi ruang publik dengan tempat duduk, serta lokasi swafoto yang ikonik. Di sisi utara, ada satu dinding yang dikhususkan bagi masyarakat Kota Bandung untuk mencurahkan isi hatinya.*