Sadel Brooks awalnya terinspirasi dari ketidaknyamanan sang perintis ketika ia mengendarai sepeda bersadel kayu lagi kaku.

 

BandungKlik – Tuntutan kenyamanan bagi pengendara sepeda sesungguhnya telah muncul sejak era velocipéde, nenek moyangnya sepeda. Sadel menjadi salah satu bagian yang dikeluhkan masyarakat saat itu. Keluhan tersebut mulai terobati setelah di seperempat akhir abad ke-19, Brooks memproduksi sadel berbahan kulit sekaligus pionir dalam bagian ini.

Konon, Brooks memproduksi sadel sepeda berawal dari kondisi “ketidaknyamanan”. Singkat cerita, ia terinspirasi ketika kuda yang biasa ditungganginya mati pada tahun 1878. Tak mampu memperoleh kuda lain, ia meminjam sepeda untuk menunjang mobilitas pekerjaannya.

Namun, sayang, sadel yang terpasang pada kereta angin itu dinilainya tak terlalu bagus. Malah, ia sangat merasa tidak nyaman duduk di atasnya ketika mengayuh. Seturut cerita, kala itu sadel sepeda umumnya berbahan kayu yang diukir.

Terlintas dalam benaknya, ia ingin membuat alternatif yang lebih baik dan mengembangkan jenis baru tempat duduk penunggang sepeda tersebut. Dari pengalaman tak mengenakkan itulah Brooks lantas mengembangkan perusahaan dengan memproduksi sadel dari bahan kulit.

Melegenda

Kisah Brooks diawali ketika ia meninggalkan kampung halamannya, sebuah kota kecil Hinckley di Leicestershire, Inggris, dengan hanya berbekal uang £20 di sakunya. Ia yang masih muda kemudian menuju Birmingham dan membuka diler pada 1866 dengan nama JB. Brooks & Co. Usaha yang dikembangkannya berupa barang-barang umum dari bahan kulit, seperti pelana hingga tali pengendali kuda.

Setelah kematian malang kuda itu, pria bernama lengkap John Boultbee Brooks mulai mendesain sadel untuk sepeda. Pada 28 Oktober 1882, ia mengajukan paten sadel sepeda pertamanya. JB. Brooks & Co menjadi dikenal dan dihormati oleh karena produksi pelana kulitnya yang indah. Penemuannya itu dengan cepat menyebar ke seantero Eropa , bahkan dunia.

Sadel didesain dengan memadumadankan bahan kulit untuk atasannya dengan logam yang berfungsi sebagai rangka. Keduanya disatukan dan dipatenkan dengan sejumlah paku keling yang terbuat dari baja atau tembaga. Desain sadel periode awal seperti model tertua B17 dan B66 begitu populer dalam sejarah penggunaan sepeda.

Tak sampai di situ, keberhasilannya juga terlihat dalam angka produksi dan penjualan yang luar biasa. Sejarah industri di Birmingham menyebutkan bahwa pada tahun 1935, dari 2.733.000 sadel sepeda yang diproduksi di Inggris, tak kurang dari 60 persennya dibuat JB. Brooks & Co. Pada tahun 1962, perusahaan ini berada di bawah naungan Raleigh Cycle Company hingga waktu yang cukup lama.

Brooks sampai saat ini masih menjadi salah satu sadel yang melegenda dan terkemuka di dunia. Brooks England menduduki peran yang sangat penting, yakni lebih dari 100 tahun menjaga tradisi di dunia persepedaan. Inovasi desain sadel kulit dari seorang Brooks telah memberi inspirasi dan membuat sepeda lebih nyaman dikayuh oleh pengendaranya. *

Silakan baca: 

Dunlop, Dokter Hewan Penemu Ban Karet Isi Angin

Pablo Picasso: Karya, Kubisme dan Guernica