BandungKlik – Desa wisata di Indonesia semakin berkembang, sebab tidak hanya mengenalkan budaya menarik maupun produk ekonomi kreatif lokal. Namun juga menyajikan pemandangan alam yang indah dan unik, salah satunya lewat wisata terasering khas pedesaan.

Terasering berbeda dengan area persawahan pada umumnya yang hanya ada di dataran rendah. Teknik terasering merupakan persawahan di lahan miring yang dibuat bertingkat-tingkat dan biasanya ada di dataran tinggi.

Pada dasarnya terasering dibuat untuk memaksimalkan penyerapan air hujan dan retensi air, serta yang utama untuk mencegah longsor di dataran tinggi. Seiring waktu, kini fungsi terasering juga bertambah, yakni menjadi destinasi wisata yang diminati wisatawan mancanegara.

Destinasi wisata terasering di Indonesia menampilkan keindahan alam dengan nilai estetika tinggi dan akan memberikan pengalaman baru saat berlibur. Berikut ini ada 5 destinasi wisata terasering di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi.

Terasering Panyaweuyan, Majalengka                                                             

Konsep terasering tidak hanya diterapkan di sawah yang ditumbuhi padi, tapi juga bisa diterapkan untuk kebun bawang. Seperti yang terdapat di Majalengka, Jawa Barat, ada terasering perkebunan Bawang Panyaweuyan.

Silakan baca: Adrenalin di Balik Pesona Bukit Panyaweuyan

Lokasinya yang berada di kaki Gunung Ciremai, menjadikan suasana Panyaweuyan asri dan sejuk. Membuat siapa pun yang datang akan betah berlama-lama. Waktu terbaik mengunjungi area ini yakni saat pagi hari.

Ketika pagi hari, wisatawan bisa menikmati cantiknya matahari terbit yang seakan muncul di balik Gunung Ciremai. Hal menarik lainnya, kawasan terasering Panyaweuyan bukanlah area persawahan, namun perkebunan bawang dan sayur.

Terasering Jatiluwih, Bali

Berikutnya ada wisata terasering di Jatiluwih, Bali. Di sana wisatawan tidak hanya menikmati hamparan sawah yang luas, namun juga  menikmati keindahan perbukitan dan pepohonan rindang di sekitarnya.

Lebih menarik lagi, terasering di Jatiluwih menggunakan sistem irigasi tradisional sawah di Bali, yang dikenal dengan istilah “Subak”. Bahkan pada 2012, Subak Desa Jatiluwih ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Jika dilihat dari sisi budaya, sistem irigasi di terasering Jatiluwih juga memiliki nilai tersendiri, yakni menerapkan nilai-nilai agama Hindu: Tri Hita Karana atau falsafah hidup antara Tuhan, manusia, dan alam.

Terasering Tegalalang, Bali

Selain Jatiluwih, Bali juga memiliki wisata terasering Tegalalang, Ubud, Gianyar. Hamparan sawah yang bertingkat, luas, dan rapi terbingkai indah di antara pohon kelapa.

Silakan baca: Bukit Panenjoan, Spot Keren Hunting Foto Panorama Hijau

Ditambah hawa sejuk yang akan membuat pengunjung betah. Wisatawan pun bisa menikmati ragam menu kuliner khas Bali yang disajikan beberapa restoran di sana.

Terasering Sitegong, Magelang

Bergeser ke Jawa Tengah, tepatnya di Magelang, ada wisata terasering Sitegong atau dikenal dengan Wisata Terasering View Sumbing. Berbeda dengan destinasi wisata terasering lainnya, di tempat ini wisatawan akan disuguhi hamparan persawahan hijau luas berlatar Gunung Sumbing.

Lokasinya yang ada di kaki Gunung Sumbing inilah yang membuat udara di sekitar sangat sejuk, bersih, dan bebas polusi. Pilihan waktu terbaik untuk menikmati hamparan sawah di sana, yaitu sekitar pukul 10.00 WIB, saat cuaca sedang cerah keindahan alam akan tersaji sempurna.

Terasering Danau Maninjau, Sumatera Barat

Terakhir, ada wisata terasering Danau Maninjau, Sumatera Barat. Destinasi ini tak kalah menarik dengan kawasan terasering lainnya dan layak dikunjungi untuk berlibur. Keunikan terasering Danau Maninjau, wisatawan bisa melihat panorama terasering di tepian danau berwarna biru kehijauan yang indah.

Silakan baca: Danau Kaolin, Danau Unik Dua Warna di Bangka

Di samping area persawahan yang tersusun rapi, keunikan lainnya dari destinasi wisata terasering tersebut, pemandangan matahari terbenam diselimuti kabut dan gunung yang menakjubkan. Jika berkesempatan ke sana, jangan lupa abadikan momen lewat jepretan kamera.*

 

Sumber: Kemenparekraf