BandungKlik – Film Before, Now & Then (Nana) karya sutradara Kamila Andini masuk dalam ajang kompetisi utama Festival Film Internasional Berlin 2022.
Festival yang dikenal dengan sebutan Berlinale tersebut rencananya digelar pada 10 hingga 20 Februari mendatang. Dalam ajang ke-72 ini, Before, Now & Then (Nana) bakal bersaing dengan 17 film lain dari berbagai negara.
Sejumlah aktris Indonesia membintangi film yang diproduseri oleh Ifa Isfansyah dan Gita Fara. Selain Happy Salma, turut bermain Laura Basuki, Arswendy Bening Swara, dan Ibnu Jamil.
Before, Now & Then (Nana) adalah film berbahasa Sunda yang diangkat berdasarkan kisah hidup Raden Nana Sunani. Cerita diadaptasi dari penggalan novel berjudul “Jais Darga Namaku” karya Ahda Imran.
Ini adalah tahun 1960-an. Cerita tentang seorang perempuan bernama Nana yang kehilangan keluaganya dan perjalanannya untuk membangun kehidupan baru sebagai istri seorang pria tua kaya di Indonesia.
Ifa mengatakan, sejauh ini tim produksi masih mempersiapkan dan mengusahakan agar bisa melakukan perjalanan untuk menghadiri festival secara langsung. Mengingat aturan perjalanan di saat pandemi bisa berubah demikian cepat.
Saat ini, pihaknya akan fokus pada penyelenggaraan premiere film tersebut. Pihaknya juga berencana berpartisipasi dalam film market di Berlinale untuk menemukan jalur distribusi secara internasional. Ia pun berharap, Before, Now & Then (Nana) segera dirilis di Indonesia.
Latar sejarah
Terkait cerita, Ifa mengatakan, kisah dan gambaran karakter dalam film ini dituturkan secara personal sekaligus menampilkan sisi lain sejarah Indonesia pada masa itu.
Berlinale Artisctic Director Carlo Chatrian memberikan apresiasi untuk film Before, Now & Then (Nana).
“Proyek film yang sangat ambisius tentang sejarah Indonesia tanpa kehilangan pendekatan pribadi dan orisinal dari perspektif perempuan. Cerita dijalin dengan musik dan perasaan yang tidak bisa kita hindari,” kata Carlo, dikutip dari akun instagram @kamilandini.
Semoga kabar baik ini membawa angin segar dan energi bagi perfilman nasional di awal tahun dan di tengah pandemi yang masih berlangsung. *
Silakan baca:
Film “Akad” Dukung Industri Pariwisata Indonesia
Film “Kembali ke Desa” Ingatkan Arti Penting Desa