BandungKlik – Festival Tari Jaipong Kreasi Galuh Pakuan Seri V Tingkat Nasional berakhir sudah. Festival pun ditutup Malam Anugerah di Gedung Lokantara Budaya Radio Republik Indonesia (RRI) Jalan Diponegoro No. 61, Kota Bandung, Jumat malam (10/12/21).
Dalam acara penutupan tersebut, dibuka dengan rangkaian penampilan 250 para finalis yang digelar sejak 7 Desember 2021. Para finalis ini merupakan bagian dari 2.853 peserta dari seluruh Indonesia. Mereka dipilah dalam beberapa kategori yang disaring secara daring sejak Oktober lalu.
“Pemanfaatan teknologi daring ini selain karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Juga agar bisa menjangkau para peserta dari seluruh Indonesia. Dengan cara ini sampai ada peserta dari Papua!” tutur Bezie Galih Manggala dari Karatwan Galuh Pakuan yang juga panitia festival.
Hal ini selaras dengan pesan budaya Raja Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati, Evi Silviadi Sangga Buana. Intinya berupa maklumat bahwa, “Peran teknologi harus menjadi tradisi bagi bangsa Sunda,” ujarnya.
Silakan baca: Tari Merak yang Estetis, Ini Fakta-Fakta Menariknya
“Dewasa ini kita dipaksa untuk menggunakan teknologi digital di setiap sendi kehidupan. Semua sangat bergantung pada teknologi digital. Bila bangsa Sunda mengabaikan ini, Sunda akan kehilangan satu era dalam membangun sejarah peradaban dan terciptanya tradisi ngindung ka waktu mibapa ka jaman,” lanjut Evi.
Kategori & Gaung Festival
Juri dalam festival ini pun terdiri dari para akademisi beberapa perguruan tinggi dan pegiat seni/budaya kompeten. Hasil kerja kerasnya selama lebih dari 40 hari itu memunculkan 250 penari yang berhak tampil di final.
Terdiri dari kategori Tunggal Kadet, Tunggal Junior, Tunggal Senior, Grup Junior, Grup Senior. Selain itu dipillih juga pengguna aplikasi TikTok yang menampilkan kreasi Jaipong dan mendapat “like” terbanyak.

Pelaksanaan Malam Anugerah berlangsung semarak dan banyak mendapat apresiasi para inohong dari berbagai profesi dan kelembagaan. Seperti akademisi, pemerintah daerah sampai pusat, masyarakat adat termasuk AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, Ketua DPD RI yang hadir langsung di acara tersebut.
Tersebarnya gaung festival dengan pengutamaan kearifan lokal ini dibantu pula dengan publikasi RRI Bandung dan pemanfaatan teknologi informasi komunikasi serta assist Kemenkominfo. Menurut Bazie, dengan menggunakan aplikasi Youtube (akun: Galuh Pakuan Official) dalam festival jaipong ini, dapat mengetahui juga jumlah “penonton yang bisa mencapai jutaan.
Para Juara
Menariknya, para finalis Festival Tari Jaipong ini menerima penghargaan berupa sertifikat yang bisa digunakan untuk membantu melanjutkan tingkatan sekolah jalur prestasi seni dan budaya. Sementara pemenangnya meraih penghargaan dan uang pembinaan dengan jumlah total Rp 200 juta.
Dari sederetan para juara pertama hingga juara harapan setiap kategori dipilih juga juara umum dan penari terbaik. Mereka memperoleh piala bergilir dari Kemendikbud, Kemenkominfo, RRI, serta Raja Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan.
Piala Kemendikbud pada festival Seri V Tingkat Nasional ini, diraih Nadhifah Sri Dwi Rizky sebagai penari terbaik; Puspawangi Karawang sebagai Juara grup junior meraih piala dari RRI. Kemudian Kurawa Merdeka Entertainment sebagai Juara Group Senior meraih Piala dari Kemkominfo dan Roemah Tari Pangesti sebagai Juara Umum meraih Piala Raja Lembaga Adat Karatwan Galuh Pakuan.
Silakan baca: Kasepuhan Cipta Mulya, Tetap Menjaga Tradisi Leluhur
“Dengan capaian Festival Jaipong seri kelima kali ini, bukan tidak mungkin di festival seri berikutnya kita akan mengembangkan ke tingkat internasional,” pungkas Bezie optimis.* (Adi Raksanagara)