BandungKlik – Wisata di Yogyakarta memang tak ada habisnya, dari mulai wisata alam, edukasi, hingga wisata sejarah semuanya ada. Seperti destinasi Desa Wisata Kelor di Kabupaten Sleman yang menyajikan itu semua. Disebut juga sebagai Dewi Kadjar atau Desa Wisata Kampoeng Sedjarah.
Desa Wisata Kelor berdiri pada tahun 2006 sebagai desa wisata berbasis alam dan sejarah. Sebutan kampung sejarah sendiri berasal dari latar belakang desa ini. Dulunya menjadi markas Tentara Pelajar pada era Kapten Martono.
Namun kini, Dewi Kadjar sudah berkembang dan menambah daya tarik wisatanya. Antara lain keberadaan Sungai Bedhog di sebelah timur dusun yang selalu ramai pengunjung. Selain itu, ada juga wisata edukasi perkebunan salak pondoh, olahan salak, outbound, hingga wisata jelajah sungai.
Sungai Bedhog tersebut menyuguhkan panorama yang indah dengan suasana yang masih alami. Memiliki lebar 5 meter dan kedalaman maksimal 1,5 meter. Sangat menarik untuk menambah pengalaman berwisata trekking yang menantang dan mengesankan.
Atraksi yang menjadi favorit pengunjung, yakni menyusuri sungai dengan airnya yang jernih dan mengalir tenang. Sehingga menjadi aktivitas yang tak boleh kalian lewatkan saat berkunjung ke Desa Wisata Kelor.
Kegiatan susur sungai itu pun akan dipandu warga setempat, jadi wisatawan akan merasa nyaman dan aman. Mereka akan mengajak para pengunjung untuk mengenali alam lebih dekat.
Sepanjang jelajah sungai, kalian bisa menikmati lingkungan hijau nan asri, udara yang segar, air yang jernih, hamparan batu, dan kerikil di dasar sungai. Suasananya juga semakin syahdu dengan adanya kicauan burung dan suara satwa. Dijamin bakal menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan.
Silakan baca: Nikmati Keindahan Merapi dari Gardu Pandang Kaliurang
Biar lebih afdol, pilih Paket Menginap (live-in) di Desa Wisata Kelor. Supaya di kala pagi hari, kalian bisa melakukan trekking sungai dengan cuaca yang bagus. Lalu saat sore harinya dilanjutkan dengan wisata sejarah.
Wisata Sejarah & Edukasi
Selain jelajah sungai, wisatawan dapat menikmati daya tarik wisata sejarah dan edukasi sebagai identitas utama dari Desa Wisata Kelor. Kalian dapat mengunjungi bangunan Joglo bersejarah yang dibangun pada 1835 atau sudah berusia kurang lebih 200 tahun. Kini bangunan inipun sudah tercatat sebagai cagar budaya.
Joglo tersebut pernah menjadi markas Tentara Pelajar saat terjadi Clash II di Jogja dan sekitarnya, termasuk Sleman. Hingga sekarang bangunan ini masih asli dan lengkap karena belum pernah mengalami perubahan berarti.
Penjelajahan di kampung sejarah ini akan sempurna, jika pengunjung memesan nasi pondoh khas Desa Wisata Kelor. Keistimewaannya, nasi tersebut ditanak dengan santan dan dipadatkan, lalu dipotong kotak-kotak dan dimakan bersama tempe bacem.
Awal mula kehadiran nasi pondoh, ketika masa-masa sulit dahulu, mendapatkan lauk untuk dihidangkan bersama nasi tidaklah mudah. Makanya muncul ide membuat nasi pondoh yang pulen, gurih, dan enak dimakan meskipun tanpa lauk sehingga pantas dihidangkan.
Selanjutnya, pengunjung bisa mencoba wisata edukasi dengan belajar tentang budidaya salak pondoh. Mulai dari tata cara penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan. Kalian pun bisa menikmati kesenian tradisional yang ditampilkan warga setempat. Mereka bisa menyajikan kesenian kuda lumping, salawatan, dan barzanji.
Akomodasi dan Lokasi Desa Kelor
Soal penginapan, Desa Wisata Kelor sudah menyediakan homestay sebanyak 20 unit yang mampu menampung maksimum 100 orang, serta ada pula joglo tua. Sementara parkir diperbolehkan menggunakan sepanjang jalanan kampung.
Silakan baca: Liburan Seru di Desa Wisata Kali Opak Tujuh Bulan Sleman
Lokasi Desa Wisata Kelor sendiri terletak di wilayah Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah utara. Dari puncak Merapi kira-kira berjarak 15 km, berada di sebelah selatan.*
Sumber: pariwisata.slemankab.go.id