BandungKlik – Bandung resmi mendeklarasikan sebagai “Kota Angklung” pada Sabtu, 21 Mei 2022. Deklarasi dibacakan di Balai Kota Bandung oleh sejumlah tokoh angklung, salah satunya Taufik Hidayat Udjo disaksikan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Berpedoman pada nilai-nilai filosofi yang terkandung di dalamnya, melalui angklung, masyarakat Bandung berkomitmen bakal terus menjaga keharmonisan. Terlebih, Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat adalah kota multietnik yang menjadi rumah beragam suku bangsa, tidak hanya Sunda.

“Deklarasi ini tentunya didasari berbagai kajian bahwa sudah sepantasnya Kota Bandung menjadi Kota Angklung,” kata Yana Mulyana.

Berdasarkan sejarah, kekaguman dunia akan angklung sudah mulai tercetus ketika alat musik ini dimainkan bersama oleh para pemimpin dunia dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Gedung Merdeka.

“Setelah deklarasi ini pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat harus menyusun langkah strategis pengembangan angklung. Dengan demikian, semua pemangku kepentingan memiliki kewajiban untuk mensosialisasikannya ke seluruh dunia,” tutur Yana, dikutip dari laman resmi Disbudpar Kota Bandung.

Selain sosialisasi, kata Yana, kewajiban lainnya adalah mengembangkan teknik-teknik baru permainan angklung hingga melestarikan tanaman bambu sebagai bahan baku pembuatan alat musik tersebut.

Awi Bitung dan si Bitung

Rangkaian acara deklarasi menampilkan sekira 300 penggiat angklung di Kota Bandung. Mereka datang dari berbagai kalangan dan komunitas, mulai dari siswa tingkat SD, SMP hingga SMA.

Kabumi UPI dan Saung Angklung Udjo pun turut hadir dalam deklarasi bersejarah yang kental dengan nuansa budaya tersebut.

Acara deklarasi ini mengusung tema “Awi Bitung” (Awesome and Beauty Bandung City of Angklung). Pada kesempatan itu, diperkenalkan pula si Bitung sebagai maskot Bandung Kota Angklung.

“Semoga dengan adanya deklarasi ini menjadi pemicu bagi kita semua untuk terus melestarikan dan mengembangkan angklung secara berkelanjutan,” kata Yana.

Dia pun berharap, angklung bisa semakin dikenal luas dan menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bandung khususnya dan Indonesia. *

 

Silakan baca:

Senada Cerita Angklung, dari Gubrag hingga Rekor